love story kapitalisem
Kondisi ekonomi
di Amerika masih berada dalam kondisi yang kurang kondusif. Banyak sekali warga
Amerika yang kehilangan pekerjaan dan kehilangan rumah karena krisis. Tapi
anehnya, masih ada saja orang-orang dari Indonesia yang ingin pergi ke Amerika
untuk mendapatkan pekerjaan.
Dalam
dokumenter ini, Michael Moore dengan sangat terbuka sekali menetapkan siapa
saja tokoh antagonis yang membuat sistem kapitalisme di Amerika menjadi sangat
merugikan bagi penduduk Amerika. Mulai dari Ronald Reagan, George Bush,
Alan Greenspan, dan Hank Paulson. Dia juga menyebutkan
korporasi kapitalis besar yang turut berperan dalam meningkatkan penderitaan
yang dialami oleh rakyat Amerika saat ini. Citibank, Nestle, Hershey’s, Lehman
Brothers (yang kemudian bangkrut), Goldman Sachs, dan masih banyak lagi. Tapi
musuh utama dalam film dokumenter ini adalah ideologi yang mendasari semua
tindakan individu dan perusahaan tersebut: Kapitalisme.
Banyak
kasus-kasus yang diangkat oleh Michael Moore, misalnya kasus lapas remaja yang
dimiliki swasta, sehingga hakim disana banyak memberikan vonis bersalah dan
memasukkan mereka ke dalam lapas tersebut. Tujuannya adalah agar pemilik lapas
tersebut memperoleh lebih banyak penghasilan. Tentu saja hakim tersebut
mendapatkan komisi yang tidak kecil. Contoh “penipuan” yang memanfaatkan
asuransi juga tidak sedikit. Kasus kredit rumah pun diangkat oleh Michael
Moore, karena ini merupakan salah satu penyebab krisis di Amerika.
Sebagai seorang
Katolik, Michael Moore juga mencoba mengangkat argumen bahwa Kapitalisme
merupakan konsep yang salah dalam pandangan agama. Beberapa pastor dan uskup
diminta pendapatnya, dan mereka memiliki pendapat yang sama: kapitalisme itu
salah dan bertentangan dengan ajaran kasih (compassion). Ada adegan
satir dimana adegan Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat, dan saat
dia menjelaskan bagaimana caranya masuk ke Kerajaan Surga, suaranya didubbing
oleh Michael Moore: “lakukanlah deregulasi finansial”.
Salah satu
profesor yang diwawancari oleh Michael Moore mengatakan bahwa penyebab maraknya
Kapitalisme adalah kita telah menjadikan kekayaan sebagai suatu agama yang kita
sembah. Setiap hari, media selalu menunjukkan kesuksesan sebagai sesuatu yang
perlu dimiliki oleh setiap orang, dan kesuksesan itu seolah identik dengan
keadaan finansial seseorang. Hal lain yang membuat krisis ini bisa terjadi
adalah karena rakyat tidak langsung bertindak ketika ada kapitalis yang berlaku
seenaknya. Ini disebabkan karena… rakyat tersebut berpikir bahwa suatu saat,
mereka juga akan bisa menjadi seperti para kapitalis tersebut. Tentu saja hal
ini salah, dan saat mereka sadar bahwa itu tidak akan pernah terjadi, barulah
mereka mulai melawan. (Apakah di Indonesia juga sedang terjadi hal yang sama di
mana orang-orang memuja “kesuksesan”?)
Salah satu penyebab korupnya
kapitalisme di Amerika adalah karena pemerintah dikuasai oleh orang-orang korporat
yang serakah (hampir seluruh Treasury Department di era Bush adalah
orang-orang Goldman Sachs). Di Indonesia, hal yang sama dapat terjadi, karena
kita memiliki sistem yang sama: demokrasi. Di Indonesia pun terdapat
orang-orang korporat yang rajin menggunakan dukungan partai politik serta alat
media yang dimilikinya untuk memberikan pengaruh baik kepada pemerintah maupun
rakyat agar mereka dapat semakin memperkaya diri mereka sendiri. Dengan
menonton film ini, mungkin kesadaran orang-orang akan bahaya kapitalisme akan
meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar